Saturday, August 08, 2009

PERTANIAN RAMAH LINGKUNGAN DI ERA GLOBALISASI


Pertanian merupakan salah satu kegiatan paling mendasar bagi manusia, karena adanya kebutuhan makanan setiap hari. Nilai-nilai sejarah, budaya dan komunitas menyatu dalam pertanian, termasuk bagaimana manusia memelihara tanah, air, tanaman, dan hewan untuk menghasilkan, mempersiapkan dan menyalurkan pangan dan produk lainnya.


Dulu sebelum mengenal pupuk kimia, petani menggunakan kearifan lokal seperti pemuliaan benih secara alami, penanaman bergilir dan penggunaan pupuk alami. Hasilnya bagus, penyakit tanaman belum seberapa banyak dan aneh-aneh, tanah masih gembur dan subur.
Kemudian petani dikenalkan pupuk kimia pada tahun 1970-an melalui program bantuan pemerintah. Hasil produksi meningkat, hingga saat itu pertanian bisa mengekspor beras/swasembada pangan.


Namun tahun semakin tahun grafik pertanian semakin menurun. Lahan mengalami degradasi mutu akibat pupuk kimia yang berlebihan. Sampai akhirnya disadari ketergantungan pupuk kimia sangat merugikan petani, dosis pemakaian terus meningkat, harga pupuk terus naik dan terjadi kelangkaan. Hal ini diperparah dengan adanya sistim tata ekonomi yang mengarahkan ke pasar bebas.


Tahun 1990-an petani dikenalkan lagi dengan bibit unggul hasil rekayasa genetik yang cepat produksi dan tahan serangan hama. Namun akibat dari masuknya benih tersebut mengancam keanekaragaman hayati, termasuk resistensi hama dalam negri.


Seiring dengan perubahan iklim, muncul pula virus yang menyerang manusia melalui ternak seperti virus flu burung dan virus influenza A tipe H1N1 yang menyerang babi. Hal ini mempengaruhi lingkungan dan kesehatan manusia.


Pembangunan pertanian yang tujuannya meningkatkan ketahanan pangan, meningkatkan kesejahteraan petani dan pengembangan agribisnis (Anonym, 2005) serta menjaga lingkungan hidup dihadapkan pada seperangkat aturan yang disepakati negara dengan lembaga keuangan internasional. Pertanian diarahkan pada ekspor impor dalam sistim perdagangan bebas yang kompetitif, sehingga menggusur petani kecil sebagai penghasil pangan lokal.


Pada sisi lain, konsumsi pangan sebagian masyarakat yang berpendapatan menengah dan tinggi terus mengalami pertumbuhan. Indonesia terpaksa mengimpor komoditas pangan dalam jumlah relatif besar seperti beras, jagung, kedelai, daging dan susu untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.


Saat ini Indonesia merupakan negara pengimpor hasil ternak terutama daging sapi, ternak hidup, dan bibit ayam ras. Dari sisi industri, Indonesia mengimpor kulit ternak, bahan baku pakan asal ternak seperti meat meal dan bone meal, tepung ikan, jagung dan berbagai feed suplement pakan ternak. Ketergantungan bahan utama industri dari impor ini sangat mempengaruhi perkembangan peternakan serta memperlihatkan ketidakmampuan untuk mengisi permintaan dalam negeri.


Oleh karena itu pertanian dan peternakan masa depan harus dapat menjawab beberapa tantangan, antara lain kemampuan memberikan dukungan pada persediaan pangan dalam negeri namun tetap mengedepankan lingkungan hidup yang baik dan sehat, mempertahankan kedaulatan pangan, memberikan dukungan bagi perkembangan industri dan memanfaatkan keunggulan komparatif, sehingga industri mempunyai daya saing dalam pasar global, dengan tetap meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan inisiatif lokal dalam menghadapi permasalahan lingkungan hidup.


Keberdayaan masyarakat dicirikan dengan timbulnya kesadaran bahwa, mereka paham akan haknya atas lingkungan hidup yang baik dan sehat serta, sanggup menjalankan kewajiban dan tanggung jawab untuk tercapainya kualitas lingkungan hidup yang dituntutnya. Kemudian, berdaya yaitu mampu melakukan tuntutan mendapatkan lingkungan yang baik dan sehat. Selanjutnya, mandiri dalam kemampuan berkehendak menjalankan inisiatif lokal untuk menghadapi masalah lingkungan di sekitarnya.


Prasyarat untuk terwujudnya masyarakat berdaya adalah bahwa, masyarakat :
sadar dan paham lingkungan;
mendapatkan informasi yang benar;
memotivasi untuk berperan serta dalam pengambilan keputusan untuk kepentingan umum sebagai pencerminan sumbangan individu/kelompok terhadap nasionalisme lingkungan;
tahu caranya;
tidak ada risiko;
mendapat respon yang cukup dari Pemerintah Derah dan DPRD (perlu pengorganisasian)

Beberapa kegiatan yang disarankan terhadap kelompok :
pendidikan globalisasi dan dampaknya pada pertanian
penggunaan informasi teknologi sebagai bahan perbandingan mutu dan harga komoditi menyusun panduan bersama yang berisi kumpulan inisiatif lokal bagaimana memperbaiki kualitas lingkungan hidup, hak akan lingkungan hidup yang baik dan sehat dan apa yang akan dilakukan menghadapi perubahan global.
membuat kesepahaman dan aturan kerja sama, baik dalam kelompok atau dengan kelompok lain juga dengan pemerintah setempat
mendirikan koperasi produk pertanian selaras alam
mengelola limbah pertanian dan peternakan secara terpadu
mendorong pemberian penghargaan atas inisiatif sebagai penanda atas kegiatan pelestarian lingkungan yang telah dilakukan.
mempublikasikan hasil kegiatan pelestarian lingkungan, baik secara langsung maupun melalui media massa.


Pustaka

Alternative Globalization Addressing Peoples and Earth, A background Document. 2005, by Dewan Gereja gereja se-Dunia (DGD)
“Principles of Organic Agriculture”, 2005. by the IFOAM General assembly in Adelaide.
Yusdja Yusmichad dan Nyak Ilham, Juli 2007 An Idea on Future Livestock and Strategy to Bring into Reality Volume 25 No. 1,: 19 – 28, FORUM PENELITIAN AGRO EKONOMI. Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian.
Fakih. Mansour. DR, Sesat Pikir Teori Pembangunan dan Globalisasi. 2001. Insist Press.
Saragih.Sabar, 2006.Pertanian Selaras Alam.Suara Insani Edisi 44/Thn XIII.. YPSM Bina Insani.
Saragih, Sabar, 2006. Mengembangkan padi tanpa pupuk dan pestisida kimia. Suara Insani Edisi 45/Thn XIII, 2006. YPSM Bina Insani.


[1] Makalah disampaikan pada acara konsultasi lingkungan hidup Pelpem GKPS, 23 Juni 2009 di Aula Pelpem GKPS, Pematangsiantar

Saturday, July 25, 2009

Tuesday, June 02, 2009

EVALUASI PROGRAM BANTUAN TERNAK HEIFER



KSM Domma Sauhur dan KSM Mappu Simalungun terpilih menjadi wakil untuk Evaluasi Bantuan Ternak Heifer Indonesia

Tanggal 27-28 Mei menjadi hari yang penting bagi KSM Domma Sauhur dan KSM Mappu karena mereka terpilih menjadi wakil bagi Tim Evaluator Michigan University yang datang ke Simalungun untuk menilai proyek Heifer di Indonesia. Tim ini didatangkan oleh Heifer Internasional yang berpusat di Little Rock, Arkansas Amerika, untuk menilai sejauh mana bantuan ternak proyek Heifer memberi manfaat ekonomi bagi peternak, manfaat terhadap kesejahteraan keluarga dan sejauh mana memberi manfaat kepada masyarakat sekitar melalui penerusan.

Sejak 14 Juni 2005 Yayasan Bina Insani bekerjasama dengan Heifer International Indonesia membantu Peningkatan Pendapatan Masyarakat Adat di Pedesaan Melalui Ternak Menuju Pertanian Organik Di Kabupaten Simalungun dan Kabupaten Asahan dengan Nomor Project ID#22-0806-07-01. Setelah 4 tahun lebih berjalan maka perlu dilihat sejauh mana proyek bantuan ini mengalami kemajuan.

Adapun KSM (Kelompok Swadaya Masyarakat) penerima bantuan ternak adalah :

· KSM Marsiurupan, terletak di desa Banuh Raya Kecamatan Panombean Pane (bantuan ternak ayam dan bibit padi)
· KSM Domma Sauhur, Desa Kerasaan Pematang Bandar (bantuan ternak kambing)
· KSM Tirta Wening, Di Nagori Bosar Kecamatan Panombean Pane (bantuan ternak kambing)
· KSM Mappu, Desa Siporkas Kecamatan Raya (bantuan ternak babi)
· KSM Pardomuan, Desa Padang Mahondang Kecamatan Pulau Rakyat Kab. Asahan (bantuan ternak kambing)

Walaupun program ini telah berakhir 14 Juni 2007, namun monitoring program tetap berjalan selama 2 tahun. Selain bantuan ternak, program ini juga memberikan berbagai pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan kelompok peternak, khususnya mengenai manajemen ternak dan sanitasi kandang yang baik, pencegahan dan pengobatan ternak, serta sistim administrasi/keuangan kelompok. Pelatihan yang sudah diberikan adalah pelatihan Kesehatan Ternak, Pelatihan Jamu Ternak, Pelatihan Pakan Ternak,Pelatihan Sanitasi Kandang, Pelatihan Gender, Pelatihan Management Kelompok, Cornerstone Training, Pembuatan Kompos dan Pestisida Alami, Pembuatan Budidaya Padi organik, pelatihan tungku hemat energi dan sebagainya.

Bina Insani memonitoring langsung ke lapangan untuk melihat sejauh mana perkembangan atau kendala – kendala apa saja yang dialami oleh anggota kelompok dalam mengembangkan ternaknya, termasuk sosialisasi tentang virus influenza tipe H1N1 yang menyerang ternak babi, demikian keterangan drh Caroline Purba yang juga direktur eksekutif Bina Insani.

Dalam menjalankan program ini Bina Insani selalu berkoordinasi dengan dinas peternakan simalungun dan dibantu masalah penanggulangan penyakit.

Melibatkan Seluruh Keluarga
Berdasarkan data yang kami peroleh ketika melakukan monitoring, tugas untuk mengelola ternak melibatkan seluruh keluarga, misal tugas si anak mengangon ternak, untuk mengarit adalah tugas bapak, sedangkan ibu bertugas untuk membersihkan kandang ternak setiap sore dan membakar rumpur sisa makanan ternak dengan tujuan pengasapan kandang. Bila ada salah satu orang berhalangan untuk menjalankan tugas misalnya si anak harus mengikuti les atau kursus di sekolah maka si ibu atau bapak yang menggantikan demikian juga sebaliknya.

Manfaat bantuan ternakAdanya realisasi penerusan ternak kepada anggota lain, untuk ternak babi di KSM Mappu 85 % akan berproduksi dan hasilnya telah membantu anggota kelompok membiayai anak mereka kuliah, meningkatkan pendapatan, kerjasama anggota di kelompok yang semakin kuat, adanya pertemuan rutin anggota KSM, adanya simpanan Anggota, telah ada buku catatan perkembangan ternak di setiap keluarga penerima ternak, perasaan memiliki ternak di anggota semakin nyata, apa yang di peroleh waktu penyuluhan di terapkan di kelompok dan di tengah keluarga, adanya tungku di setiap KSM penerima ternak.

Friday, May 01, 2009

Acara Berbagi Pengalaman 4 KSM, Nagahuta 27 April 09

Tumbuh semangat baru untuk anggota KSM

Pada tanggal 27 April 2009 diadakan acara sharing berbagi pengalaman antar kelompok ternak bertempat di desa Nagori Bosar. Anggota 4 KSM dampingan Bina Insani berkumpul menceritakan dan berbagi pengalaman selama 4 tahun mengelola ternak bantuan. Acara tersebut dikemas dengan menggabungkan adat Jawa dan Simalungun, dimana tuan rumah kelompok KSM Nagahuta kebanyakan terdiri dari suku Jawa. Pertunjukan Jaran Kepang, tor tor sombah dan pemberian makanan adat simalungun-dayok binatur mewarnai acara yang menyatukan para anggota kelompok ternak. Mereka berharap kesatuan ini akan semakin meningkatkan kerjasama antar KSM dengan aparat setempat juga Dinas Peternakan.

Acara berbagi pengalaman 4 KSM tersebut selain dihardiri seluruh anggota KSM, juga dihadiri pengurus Bina Insani, Camat Panombean Panei dan Camat Raya, Pangulu nagori Bosar dan Banuh Raya, Kelompok tani di Naghuta, KTNA, tokoh masyarakat, Partuha Maujana, LSM mitra Pelpem GKPS, Dinas Peternakan Simalungun, anggota DPRD terpilih mewakili Raya dan perwakilan Heifer.

Thursday, April 02, 2009

LOKAKARYA SUKAKESWAN DI SIANTAR DAN MAPPU

ADA OLEH OLEH SHARING ILMU DAN PRODUKSI PERTANIAN!

Pada tanggal 8-9 Maret 2009 Bina Insani mendapat kesempatan menjadi HOst acara lokakarya Sukakeswan dengan tema INSEMINASI BUATAN PADA TERNAK BABI. Acara dilaksanakan di Jl. Kartini no 98 yang juga rumah direktur eksekutif bina insani. Para peserta lokakarya terdiri dari YYCD ayasan Cinta Desa Saribudolok-Kabupaten Simalungun, YCK Yayasan Cinta Kasih Kabupaten Dairi, KSM Nagahuta Simalungun, KSM Mappu Raya, KSM didukung Heifer. semua berjumlah 23 orang. Para peserta membawa oleh-oleh berupa keberhasilan program masing-masing termasuk soal pemeliharaan/budidaya kelinci, pembuatan pestisida alami, kiat penerusan bantuan ternak dan pertemuan peternak rutin, dan juga teori inseminasi buatan yang dibawakan drh Joko dan drh Nometa.
Para peserta terlihat antusias mengikuti lokakarya yang dimulai setelah makan malam, menunya ikan dan ayam panggang yang disiapkan panitia. Acara juga berlangsung santai karena suasana rumah yang mudah yang santai dan peserta bisa menikmati lagu-lagu kesayangan melalui fasilitas internet, termasuk melihat data/informasi pertanian.
Pada tanggal 9 maret pagi, peserta bersama-sama melakukan praktek lapang di daerah mappu Raya. Sebelumnya berangkat peserta lokakarya sempat foto bersama di halaman rumah. Rencana tindak lanjut lokakarya akan diteruskan di lokasi Siborong-borong beberapa bulan ke depan.
(cp)

Tuesday, February 10, 2009

DEMONSTRASI SEPERTI APA?


Setelah peristiwa demonstrasi di Medan yang membawa korban jiwa, saya membongkar-bongkar file yang pernah saya simpan beberapa tahun lalu, mudah-mudahan mengingatkan kita bagaimana sebenarnya demonstrasi itu dikelola. semoga berguna.



Komunikasi Lewat Demonstrasi.

Demonstrasi merupakan elemen komunikasi yang sangat penting dalam advokasi dan pada umumnya digunakan untuk mengangkat suatu isu supaya menjadi perhatian publik. Biasanya demonstrasi juga bertujuan untuk menekan pembuat keputusan untuk melakukan sesuatu. Suatu demonstrasi haruslah bisa mengkomunikasikan pesannya melalui tema yang telah dibatasi secara jelas.

Tetapkan tema dan susun pesan Acuan yang digunakan untuk merencanakan tema dan pesan suatu demonstrasi adalah respon yang diharapkan dari pihak yang di demo. Ini berarti para demonstran harus bisa membatasi secara jelas siapa target demonya, dan menyadari bahwa kemungkinan besar target ini memiliki cara berpikir yang sama sekali berbeda dengan diri mereka. Formulasi pesan yang ingin dikomunikasikan dikembangkan untuk konsumsi target. Semakin lugas dan sederhana pesan yang dikomunikasikan, semakin besar kemungkinannya untuk mengenai sasaran.

Usahakan singkat dan padat. Dalam memformulasikan tema pesan yang ingin disampaikan melalui demonstrasi, kita ditantang untuk mampu menggodok isu-isu yang komplek menjadi sederhana dan bisa dicerna. Liputan media massa, terutama media elektronik selalu sangat singkat. Demonstran harus mampu mengkomunikasikan pesannya dengan singkat dan padat. Dalam wawancara yang disajikan acara berita berbagai stasiun TV, sering kita saksikan si interviewee hanya sempat menyampaikan sebagian dari pokok pikirannya, kemudian terpotong dan reporter melanjutkan dengan membaca berita lainnya. Demonstran yang efektif merancang pesannya supaya bisa disampaikan secara utuh dalam tempo 10 hingga 15 detik. Setelah pesan disampaikan secara singkat, padat, dan utuh - baru kemudian dilakukan elaborasi. Ini menjaga agar pesan utama secara utuh tetap bisa tersiar walaupun mungkin elaborasinya terpotong.


Persiapan demo Dalam mempersiapkan sebuah demonstrasi lakukan curah pendapat yang melibatkan sebanyak mungkin calon demonstran. Pada tahap ini para calon demonstran diharapkan menggunakan daya khayalnya semaksimal mungkin. Bayangkan headline berita esok hari yang diinginkan. Kemudian pikirkan bagaimana pesan bisa disampaikan secara lengkap dalam format stiker atau plakat.

Setelah tema dan pesan demonstrasi jelas, informasikan pada semua calon demonstran. Semua demonstran sebaiknya bisa mengkomunikasikan pesan demonstrasi dengan jelas dan seirama - kalimat yang digunakan tidak harus sama, tapi tema harus dipertahankan keseragamannya. Camkan bahwa dalam komunikasi massa, pengulangan pesan utama -- yang diperkuat dengan imagi visual -- merupakan kunci komunikasi yang efektif. Ini penting, mengingat wartawan yang meliput demonstrasi sering mewawancarai peserta demonstrasi secara acak. Bila demonstran anda tidak tahu tujuan demontrasi secara jelas, kredibilitas lembaga atau gerakan dibelakang demonstrasi yang berlangsung bisa dipertanyakan. Demikian pula halnya bila jawaban demonstran yang satu sama sekali berbeda dengan demonstran yang lain.

Beberapa pertanyaan dari wartawan yang bisa diantisipasi oleh demonstran adalah:

- Mengapa anda berada disini?
- Apa yang ingin anda capai?
- Apakah demonstrasi ini sungguh-sungguh merupakan solusi?
- Apa yang bisa dilakukan oleh khalayak untuk masalah yang anda perjuangkan?

Jadi dalam mempersiapkan demonstrasi, lakukan langkah-langkah:

Tetapkan tujuan, identifikasi sasaran dan respon yang anda harapkan.
Kembangkan tema yang bisa menggugah respon yang diharapkan sehubungan dengan isu yang ingin diangkat.

Bayangkan headline yang anda inginkan muncul dikoran esok hari.
Rancang pesan sesuai dengan tema dan respon tersebut diatas. Ingat pentingnya pengulangan. Ulangi pesan utama anda sebanyak mungkin dalan berbagai bentuk.
Perkuat pesan utama anda dengan imagi visual.


Beri brifing pada semua calon demonstran. Jika bisa latih demonstran untuk menyampaikan pesan dengan singkat, padat, dan utuh, terutama dalam mengantisipasi wawancara dari wartawan.


Mengemas Pesan Secara Visual:
Demonstran bisa menyajikan pesannya dalam bentuk image yang sudah selesai - misalnya lewat photo, baner, kaos yang dikenakan, plakat, dsb. Baner, kaos, dan plakat seringkali merupakan gabungan yang kreatif antara pesan tertulis dan desain grafis yang cerdas.

Demonstran mempunyai kebebasan yang tak terbatas untuk menyuguhkan image visual lewat dirinya. Jadi mereka tidak menyajikan gambar visual yang jadi dalam bentuk poster, plakat, baner, dsb, tetapi mereka menjajikan diri mereka sebagai bahan photo/video yang dramatis, tajam, dan sangat mudah dicerna (lihat demnstrasi topeng Soeharto).

Umumnya team demonstran yang efektif akan menggabungkan semua jenis image diatas secara kreatif dalam demonstrasinya.

Beberapa contoh penggunaan image dan pesan verbal yang komplementer dalam sebuah demonstrasi:

Gb.1: Baner, plakat, dan kaos yang dibawa dan dikenakan oleh sebagian demonstran ini mengandung pesan dengan tema yang sama yaitu penghapuskan hutang negara-negara miskin: "Drop the Debt", Break the Chains of Debt", "Cancel the Debt". Kemudian mereka memposisikan diri berjajar diatas jembatan sungai Rhine membentuk rantai manusia yang menghubungkan sisi sisi sungai. Konteks demontrasi ini: Konferensi tingkat tinggi G7 (negara-negara terkaya didunia). Mengapa mereka memilih untuk berdemo diatas jembatan dengan membentuk rantai manusia? Bisa jadi karena mereka menginginkan gap yang lebar antara negara kaya dan miskin dijembatani demi keadilan sosial-ekonomi global. Dalam demonstrasi, demonstran memang harus mampu mencari dan memanfaatkan simbol-simbol disekelilingnya guna mempertajam pesan yang disampaikan.


Gb.2: Topeng: Soeharto (mantan presiden Indonesia) hingga kini secara de fakto kebal hukum meskipun sekian banyak bukti menunjukkan kekejaman dan korupsi yang dilakukannya selama berkuasa. Mahasiswa Indonesia telah memperjuangkan pengadilan Soeharto secara konsisten selama 2 tahun terakhir. Mereka seolah menghadapi tembok hukum yang tidak akomodatif dan
sama sekali tidak transparan. Aksi topeng H.M. Soeharto ini mereka gelar ketika sedang diadili
karena dianggap mengganggu ketertiban lalu lintas saat membagikan lembaran-lembaran informasi di Semanggi. Aksi ini mengandung unsur dramatis, humor, sarkastis, dan sangat komunikatif. Selama sidang berlangsung topeng mampu membuka dialog antara hakim dan terdakwa yang sangat menguntungkan bagi mahasiswa. Simak dialog ini: Hakim "Lepas dong topengnya biar transparan." Dijawab mahasiswa: "Kami tak mau, selama ini proses penyidikan Soeharto juga tidak transparan, kami juga tidak mau transparan".

"Seharusnya yang duduk sebagai terdakwa di pengadilan adalah Soeharto, bahwa kami berada disini menandakan bahwa kebebasan menyampaikan pendapat di Indonesia belum terjamin." Aksi ini menjadi photo headline di Kompas, koran harian terbesar di Indonesia dan disiarkan oleh TV di Indonesia dan Mancanegara.

Gb. 3: Gambar ini diambil dari buku pendidikan lingkungan untuk anak yang dikeluarkan oleh Greenpeace Amerika. Disini ditekankan pentingnya kesamaan tema dari semua pesan yang disampaikan melalui plakat-plakat yang dibawa oleh para demonstran. Pesan para demonstran diperkuat lewat image balon ikan paus raksasa yang membawa pesan "Let me live!" Posisi berdiri demonstran secara keseluruhan diatur supaya menghasilkan gambar yang bagus.

Ketiga contoh demonstrasi ini sangat memperhatikan unsur komunikasi dalam aksinya. Demonstran secara sadar merancang demonstrasinya menjadi sebuah pertunjukkan, mirip teater. Aksi dirancang sedemikian supaya pasti menghasilkan gambar yang baik, kebutuhan wartawan mendapat perhatian utama dalam persiapan demo. Kesan garang, marah, sengaja dihindarkan, yang ditonjolkan adalah kesan tenang, rasional, dan logika yang kuat. Sikap seperti ini menjadikan orang-orang yang lalu lalang tidak terintimidasi, justru rasa ingin tahunya tergugah, dan selanjutnya diharapkan terkembang dialog.


Ingat:

Efek visual yang ditimbulkan oleh sebuah demonstrasi sangat penting dan perlu diperhatikan.

Tempatkan demonstran dalam posisi yang sedemikian rupa sehingga bisa dipastikan menghasilkan photo /video yang baik.

Hindarkan kesan garang, marah, dan agresif. Bersikaplah terbuka, ramah, dan rasional. Dengan demikian bila terjadi penangkapan - simpati publik pasti ada dipihak anda.
Jumlah demonstran yang banyak tidak dengan sendirinya berarti demonstrasi anda akan berhasil.

Bila dalam penyampaian pesannya demonstan tidak boleh bosan melakukan pengulangan, sebaliknya dalam merancang visualisasi demonstrasi, demonstran perlu menghindarkan terlalu banyak pengulangan. Upayakan penampilan yang segar dan unik setiap kali anda memutuskan untuk turun berdemonstrasi.

Gunakan arena demonstrasi untuk mengembangkan dialog dengan publik, siapkan lembaran informasi yang singkat, padat, dan menarik mengenai isu yang anda perjuangkan untuk dibagikan kepada publik yang menyaksikan demonstrasi anda.

Dipersiapkan oleh Chandra Kirana



Saat Demonstrasi Jadi Anarki, kompas 11 Febuari 09

Demonstrasi menuntut pembentukan Provinsi Tapanuli, Selasa (3/2), yang berlangsung anarki dan menewaskan Ketua DPRD Sumut Abdul Azis Angkat masih menyisakan sejumlah pertanyaan.


Pertama, apakah koordinator lapangan (korlap) demonstrasi sudah memberi tahu pihak kepolisian 3 x 24 jam sebelum dilaksanakan, seperti diatur dalam Pasal 9 dan 10 UU Nomor 9 Tahun 1998 tentang penyampaian pendapat di muka umum?


Kedua, apakah intelijen Polri Kota Medan dan Polda Sumut sudah melaksanakan kewajiban dengan baik?
Ketiga, apakah Kepolisian Kota Besar Medan sudah melaksanakan prosedur tetap (protap) sesuai Peraturan Kepala Polri No 16/2006 tentang pedoman pengendalian massa yang mengatur cara bertindak, jumlah kekuatan, peralatan yang digunakan, dan strategi pelaksanaannya? Jika tidak, pada tataran mana kesalahan itu terjadi, pada pelaksana di lapangan yang menjadi tanggung jawab Kepala Poltabes Medan atau pada tataran di atasnya, yaitu Kepala Polda Sumatera Utara?
Ini perlu diinvestigasi agar tidak muncul rumor, pencopotan Kepala Polda Sumut, Kepala Poltabes Medan, Inspektur Pengawasan Daerah Polda Sumut, Kepala Biro Operasi, dan Direktur Intel Pengamanan Polri Polda Sumut lebih bernuansa politik dan pertarungan di internal Polri ketimbang atas dasar profesionalisme. Keputusan pimpinan Polri harus berdasarkan aturan. Kepala Polri tidak boleh terombang- ambing tekanan dari dalam Polri, akibat power struggle yang didasari kepentingan individu atau kepentingan politik eksternal Polri.
Kewenangan Polri
Reformasi yang bergulir sejak Mei 1998 telah menimbulkan eforia politik, revolusi harapan, dan meningkatkan aspirasi. Tak seperti era Orde Baru yang hampir menihilkan kebebasan bersuara dan berpendapat, era reformasi benar-benar membuka peluang bagi kebebasan. Padahal, demokrasi tak identik dengan kebebasan, meski demokrasi membutuhkan kebebasan itu sendiri. Dalam demokrasi, kebebasan seseorang atau kelompok dibatasi kebebasan orang atau kelompok lain. Dengan kata lain, demokrasi bukan kebebasan untuk bertindak semaunya, tetapi harus patuh pada aturan hukum, terlebih jika ingin melakukan unjuk rasa.
Di jajaran Polri ada aturan terkait tata cara pengendalian massa, termasuk unjuk rasa yang berubah menjadi anarki. Seperti diutarakan seorang dosen Bidang Studi Kepolisian Universitas Indonesia, Bambang Widodo Umar, kepada penulis, ada urut-urutan tindakan yang harus dilakukan Polri sesuai eskalasi ancaman. Tataran kewenangannya adalah, pada tahap bawah, yang bertanggung jawab di lapangan adalah pimpinan kesatuan setingkat kepolisian resor (polres), kepolisian wilayah (polwil), atau kepolisian wilayah kota besar (polwiltabes). Pengendalian massa (dalmas) dilakukan kepolisian pada tingkatan bawah ini.
Kepala polda berkewajiban untuk terus memantau kejadian di lapangan, sementara komandan di lapangan harus terus melaporkan perkembangan dari waktu ke waktu. Selain itu, kepala polda wajib mendukung kekuatan Polri di bawahnya jika dirasa perlu. Jika eskalasi ancaman meningkat dan dalmas tidak mampu mengatasinya, alih lapis harus dilakukan, yaitu dengan menambah kekuatan menerjunkan Brigade Mobil (Brimob) yang ada di bawah kendali kepala polda. Jika kesatuan di bawahnya juga tidak mampu mengatasi keadaan, harus dilakukan alih lintas, yaitu komando diambil alih kepala polda. Jika itu pun tidak cukup, kepala polda wajib melaporkan kepada Kepala Polri apakah perlu meminta bantuan kepada kesatuan TNI guna membantu Polri dengan status di bawah kendali operasi (BKO) Polri. Jika itu pun gagal, Presiden harus memutuskan agar TNI mengambil tindakan represif terbatas guna menstabilkan keamanan dalam jangka tertentu, lalu menyerahkan kembali kendali operasi keamanan kepada Polri.
Aturan perbantuan
Hingga kini, kita belum memiliki aturan perbantuan TNI, baik dalam bentuk UU Perbantuan TNI yang berdiri sendiri, UU Keamanan Negara, atau aturan hukum lain. Yang berlaku hanya koordinasi antara pimpinan Polri dan TNI di daerah dan/atau pimpinan Polri dan TNI di tingkat pusat dalam mengatasi ancaman keamanan di berbagai daerah. Kita juga belum memiliki tataran kewenangan tentang siapa yang bertanggung jawab atas keamanan daerah, kepala daerah (gubernur, bupati, wali kota), atau pihak kepolisian. Aturan tentang tata cara permintaan bantuan dari Polri ke TNI juga belum baku, apakah dilakukan Polri kepada TNI (tingkat daerah atau nasional) atau dari kepala daerah kepada Presiden.
Investigasi atas kejadian di Medan perlu dilakukan. Jika pemberitahuan unjuk rasa dilakukan kurang dari 3 x 24 jam, pihak Polri sepantasnya melakukan tindakan hukum yang tegas, yakni melarang unjuk rasa. Pihak intelijen kepolisian juga seharusnya sudah melakukan komunikasi dan koordinasi dengan korlap demonstrasi agar demo berjalan damai dan tidak terjadi hal-hal yang tak diinginkan. Jika intelijen sudah mengetahui apa yang akan terjadi, intelijen keamanan Polri sudah melakukan peringatan dini untuk mencegah terjadinya pendadakan strategis seperti berubahnya demonstrasi damai menjadi anarki atau membeludaknya demonstran dari ratusan menjadi ribuan atau puluhan ribu. Jika eskalasi ancaman kian meningkat, Kepala Poltabes Medan wajib melaporkan kepada kepala polda dan kepala polda harus mengambil alih komando.
Salut atas sikap jantan Kepala Poltabes Medan yang menerima sanksi dari atasannya dengan mengatakan kesalahan penanganan demonstrasi ada pada dia, bukan pada kepala polda, karena ia sedang di ruang rapat dan tak berada di lapangan.
Polisi juga manusia dan bisa berbuat salah. Kesalahan sepatutnya diberi sanksi, tetapi jangan karena itu masa depan kariernya tertutup. Dari kesalahan itu, Polri mendapatkan pelajaran amat berharga untuk bekerja lebih baik lagi dalam menjalankan tugas-tugasnya di masa depan.


Ikrar Nusa Bhakti Profesor Riset Bidang Intermestic Affairs di Pusat Penelitian Politik-LIPI

Ketua Dewan Pers Ichlasul Amal dalam pernyataannya di Jakarta, Selasa, mengemukakan, Dewan Pers mengecam keras penyalahgunaan pers untuk kepentingan propaganda politik, tetapi menolak pembredelan pers karena bertentangan dengan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers.


Dewan Pers mengemukakan, aparat dan masyarakat diharapkan dapat lebih proporsional melihat kaitan tragedi kekerasan unjuk rasa di Medan dengan dugaan penyalahgunaan pers sebagai sarana propaganda. Kekerasan yang terjadi di Medan diharapkan tidak melahirkan kekerasan baru serta tidak memunculkan ancaman bagi kemerdekaan pers.Pernyataan Ichlasul Amal itu menanggapi aksi masyarakat yang menuntut agar harian Sinar Indonesia Baru (SIB) yang terbit di Medan dibredel.

Friday, January 23, 2009

PERTEMUAN SUKAKESWAN SIMALUNGUN-DAIRI


Workshop Sukakeswan Simalungun dan Dairi di desa Mbinanga, Kabupaten Dairi

Program SUKAKESWAN (Sukarelawan Kesehatan Hewan) untuk Sumatera Utara telah berlangsung sejak tahun 2005. Banyak hal yang telah diperoleh oleh para kader ini, baik keberhasilan, kegagalan dalam pelayanan kesehatan ternak di kelompok dan di masyarakat. Dari beberapa kali pertemuan dengan SUKAKESWAN di berbagai tempat, dirasa perlu untuk bertemu, untuk saling berbagi pengalaman, meningkatan pengetahuan serta membangun jejaring internal antar SUKAKESWAN juga dengan pemangku kepentingan, termasuk pemerintah daerah setempat.


Untuk menjembatani kebutuhan tersebut, dengan dukungan Heifer Internasional Indonesia, maka diselenggarakan pertemuan Sukakeswan pada tanggal 21 Januari 2009 di Desa Mbinanga Tiga Lingga (RDA). Adapun kader Sukakeswan yang hadir adalah kader dari Bina Insani, Yayasan cinta Desa, YBTI, YCK dan RDA. Pesrta yang hadir berjumlah 28 orang.

Hasil dari Pertemuan ini adalah berbagi keberhasilan dan kegagalan dalam manajemen pemeliharaan ternak, antara lain :

1. Pengobatan gatal-gatal pada ternak kambing dan babi
2. Peningkatan berat badan ternak/penggemukan ternak babi melalui komposisi pakan

3. Tehnik penyuntikan pada ternak yang sakit
4. Tehnik pemberian obat pada ternak yang sulit beranak
5. Pemeliharaan kelinci sebagai sumber pendapatan alternatif dan juga potensi air seni kelinci
6. Pertemuan lebih lanjut untuk mendukung tugas dan pelayanan Sukakeswan.
7. Ide untuk pelatihan inseminasi buatan (IB) pada babi dan kambing
8. Perencanaa pertemuan pada minggu pertama atau kedua bulan Maret 2009 di siantar
9. Bina Insani sebagai tuan rumah. praktek akan dilakukan di Mapu dan Kerasaan.

Kesimpulan

1.Pada dasarnya pencegahan penyakit sangat penting dilakukan terhadap ternak melalui perhatian dan pemeliharaan yang baik (pakan yang cukup dan memenuhi komposisi gizi, sanitasi kandang, pencatatan). Namun jika ternak terlanjur sakit, maka diupayakan mencari obat-obatan yang alami-yang bisa diperoleh dari daerah sekitar. Selain lebih murah, juga mudah didapat. Maka upaya untuk mencari sumber-sumber obat alternatif masih perlu digali dan ditemukan.

2.Pertemuan seperti ini sangat diperlukan untuk menambah pengetahuan dan berbagi pengalaman antar kader sukakeswan, walaupun program kerjasama dengan Heifer sudah selesai. Dengan cara seperti ini maka akan ada penyebaran ada informasi baru tentang penyakit ternak. metoda baru dalam peningkatan kualitas ternak melalui komposisi pakan, pengolahan pertanian organik, pembuatan pupuk alam, pembuatan pestisida alam, konsep pemasaran ternak, dan sebagainya.
3.Pertemuan seperti ini juga dapat meningkatkan kerjasama dengan pemerintah setempat.

Sunday, January 18, 2009

MENYIMPANGKAH HOMOSEKSUAL?

Dalam Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia, dinyatakan: “semua orang dilahirkan merdeka dan mempunyai martabat dan hak-hak yang sama. Mereka dikaruniai akal dan hati nurani dan hendaknya bergaul satu sama lain dalam persaudaraan.” Bagaimana dengan orangorang yang mengalami perubahan menjadi lesbian, gay, biseksual dan transeksual di Indonesia?

Deklarasi Montreal, Kanada 26-29 Juli 2006 merekomendasikan agar semua negara dan PBB mengakui dan mempromosikan 17 Mei setiap tahunnya untuk dijadikan Hari Internasional melawan Homophobia. Namun sampai hari ini masih ada sekitar 80 negara yang mengkriminalisasikan homoseksualitas dan mengutuk prilakuk seks sejenis dengan hukuman penjara, bahkan ada yang menggunakan hukuman mati, seperti Iran, Mauritania, Nigeria, pakistan, Saudi Arabia, Sudan, Emirat Arab dan Yaman.


Diskriminasi berbasis orientasi seksual dan identitas gender masih belum diakui formal oleh negara-negara anggota PBB meskipun mekanisme hak asasi manusia seperti Komite HAM telah berkali-kali mengutuk segala bentuk diskriminasi tersebut.

Kelompok LGBT Indonesia masih banyak menghadapi diskriminasi di keluarga, masyarakat dan dalam perundang-undangan. Kekerasan, perkosaan, pelecehan,pemukulan, razia dan lainnya mereka alami. Mestinya dalam kebhinekaan kita tidak ada lagi diskriminasi dalam bentuk apapun termasuk bagi kelompok LGBT.
Sumber
http://www.declarationofmontreal.org/


Ringkasan Hasil Diskusi Publik:"Menyimpangkah Homoseksual?"

Ringkasan Hasil Diskusi Publik Tanggal 12 Desember 08. Dengan Tema "Menyimpangkah Homoseksual?"" Tinjuan Kritis UU Pornografi.

Acara dimulai sekitar pukul 09.30 Wib di Gedung YLBHI Jakarta Pusat.Narasumber yang hadir adalah :Ifdhal Kasim (Ketua Komnas Ham), dr Kartono Muhammad ( mantan Ketua IDI), dr Aminullah SP KJ (direktur Kesehatan Jiwa Depkes), Yanti Muchtar (Direktur Kapal Perempuan) dan Hendrik Julius ( Our Voice).

Acara ini diselenggarakan oleh Our Voice (LSM untuk isu hak - hak gay dan biseksual laki - laki) dengan Kartini Asia (Jaringan aktivis perempuan di Asia dan Eropa).Pembukaan dibuka oleh Ibu Nursyahbani Katjasungkana selaku perwakilan dari Kartini Asia, beliau yang menyampaikan soal sedikit sejarah perempuan di Indonesia. Gerakan perempuan pernah mengalami masa pembungkaman pada masa tahun 65. Yang mana Gerwani distigma sebagai gerakan perempuan "binal" atau jalang yang kemudian oleh Orde baru gerakan perempuan perempuan didomestifikasi.

Dan dalam hal ini Kartini mencoba membangun kembali bagaimana perempuan dapat bangkit merebut hak - hak nya kembali. Kartini sendiri selain fokus untuk isu fundamentalis, livelihood dan juga persoalan seksualitas perempuan. Sehingga acara ini bagian dari kegiatan Kartini bekerjasama dengan Our Voice, untuk merayakan 16 hari kekerasan terhadap perempuan ( 25 Nov - 10 Des 08) dan Hari HAM International (10 Des 08).

Menurutnya Bapak Aminullah dalam PPDGJ (Pedoman Penggolongan Diagnosa Gangguan Jiwa) II REVISI ( TAHUN 1983) , bahwa Homoseksual Tidak dimasukkan lagi dalam kategori Ganguan Jiwa ataupun sebagai Deviasi Seksual, karena hal ini merupakan fenomena manifestasi seksualitas manusia sebagaimana halnya dengan heteroseksual ataupun biseksual.

Kemudian homoseksual atau orientasiseksual lainnya dalam PPDGJ III dapat dikatakan gangguan jiwa apabila dalam diri seorang homoseksual ada gangguan psikologis dan perilaku yang berhubungan dengan perkembangan dan orientasi seksual termasuk dalamnya:Homoseksual (F 66.x1). Artinya seorang gay misalnya apabila masih bingung dan terus merasa berdosa atau takut dan tidak nyaman dengan dirinya sendiri. Maka ini lah yang dinamakan dengan gangguan jiwa. Tapi itu juga tidak berlaku pada homoseksual maupun biseksual saja tetapi juga pada kelompok heteroseksual. Ini yang disebut dengan Ego Distonik.

Tapi sayangnya dr Aminullah tidak membahas bahwa gangguan penerimaan diri seorang gay dengan seksualitasnya banyak dipengaruhi oleh lingkungan. Artinya seorang gay akan merasa bingung karena lingkungan hidupnya sangat heterosentris. Bahwa kebenaran hanya ada pada hetoseksual. Pendapat ini dikuatkan oleh Henrik Julius (Komunitas Our Voice), bahwa budaya partriaki dan heterosentris telah masuk dalam alam tak sadar manusia. Sehingga konsep bipolar (maskulin - feminin) harus benar - benar terpisah. Laki - laki harus maskulin dan perempuan harus feminin. Karena kemaskulinannya maka seorang laki - laki hanya cocok dengan perempuan yang feminin, begitu juga sebaliknya. Ini lah yang semakin menguatkan konsep heterosentris mengakar dalam pikir setiap manusia tanpa disadari.

Bapak Kartono Muhammad, menegaskan bahwa UU Pornografi tidak memperhatikan ilmu pengetahuan kesehatan. Artinya pihak Depkes mesti membuat surat tegas kepada pemerintah bahwa homoseksual bukanlah penyimpangan. Dan pemerintah dalam hal ini Depkes mesti melakukan sosialisasi kepada semua pihak. Untuk menginformasikan bahwa homoseksual bukanlah penyimpangan seksual. Ini yang harusnya dilakukan oleh pihak Depkes RI melalui berbagai media sebagai bagian dari pendidikan publik.

Kalau dilihat dalam konteks HAM, Bapak Ifdhal Kasim menegaskan bahwa didalam hak - hak asasi manusia secara universal bawha tidak boleh melakukan diskriminasi dalam bentuk apapun. Bapak Ifdhal dalam diskusi kali ini banyak memaparkan soal isi dari Yogykarta Prinsiple. Yaitu satu prinsip yang dibuat oleh para pakar hukum diseluruh dunia sekitar melibatkan pakar hukum sebanyak 89 orang. Yang dideklarasikan di Yogyakarta pada tahun 2006. Dalam YP dihasilkan ada 29 prinsip yang mengatur, melindungi dan memenuhi hak - hak kelompok LGBTIQ. Jadi sikap Komnas HAM dengan tegas akan memperjuangkan hak - hak kelompok LGBTIQ sebagai bagian dari hak asasi manusia. Kemudian juga bagaimana YP prinsiple ini dapat menjadi sebuah konvensi di tingkat International (PBB). Yang dapat disepakati bersama oleh negara - negara anggotanya. Tapi untuk sampai menjadi sebuah Konvensi butuh perjuangan panjang, dan kelompok LGBTIQ sendiri harus melakukan tekanan dan advokasi untuk dapat mendorong YP menjadi sebuah konvensi baik di tingkat Nasional maupun International. Karena YP sendiri sudah menjadi desakan di tingkat International untuk menjadi sebuah konvensi di PBB. Ada beberapa lembaga International yang fokus untuk advokasi YP ini.

Tapi sayangnya menurut Ibu Yanti dan beberapa peserta masih belum terasa bukti dan fakta bagaimana Komnas HAM melakukan penegakan HAM kepada kelompok LGBTIQ ini. Mestinya Komnas HAM dapat melakukan tindakan yang lebih kongkret untuk memajukan hak - hak kelompok LGBTIQ. Menurut Yanti Muchtar bahwa negara juga harus menyediakan dana misalnya rumah aman (shelter) bagi kelompok LGBTIQ ini. Karena kelompok ini sangat rentan sekali terhadap diskriminasi dan stigma dari masyarakat.

Kemudian Yanti Mucthar juga menegaskan bagaimana kelompok Lesbian dapat menjadi penghubung antara gerakan LGBTIQ dengan gerakan perempuan. Karena gerakan perempuan sudah memperjuangkan lesbian melalui feminis radikal. Sehingga menjadi penting gerakan lesbian dapat menjadi motor alat penghubungan (irisan) dua gerakan ini (LGBTIQ dan perempuan). Sayangnya dalam diskusi kali ini tidak ada kelompok lesbian yang menjadi pembicaranya. Mungkin ini menjadi masukan kedepannya kalau ingin gerakan LGBTIQ bergabung dengan gerakan perempuan.
Kemudian Yanti Muchtar juga mempertanyakan bagaimana gerakan LGBTIQ dilihat oleh gerakan perempuan (ini pertanyaan bukan pernyataan). Artinya dari pengalaman advokasi RUU dan UU Pornografi. Ada berkembang bahwa isu LGBTIQ tidak usah diangkat dahulu karena dianggap tidak strategis atau malah akan menjadi bumerang bagi advokasi RUU dan UU Pornografi. Bagaimana fenomena ini dapat dilihat secara lebih dalam, ada apakah hal ini? Ini yang menurut Yanti Muchtar harus dapat didiskusikan bersama antara gerakan perempuan dan LGBTIQ. Apakah memang harus "disembunyikan" dahulu gerakan LGBTIQ?? Ini pertanyaan yang harus dipecahkan bersama.

Pada akhir acara ada satu pertanyaan dari Ibu Nursyahbani Katjasungkana, bahwa bagaimana menyikapi soal operasi orang - orang Intersex ( orang yang memiliki dua jenis kelamin) di Semarang. Karena sampai sekarang sudah ada sekitar 300 orang intersex yang sudah dioperasi di rumah sakit Semarang. Dan sekarang juga sudah ada Forum Intersex Nasional yang berkantor di Semarang. Tapi sayang kasus - kasus operasi pemilihan jenis kelamin yang dilakukan di RS Semarang justru mengalami banyak persoalan bagi individunya sendiri.

Karena selama ini team medis hanya melihat jenis kelamin dari biologis saja. Artinya team dokter apabila akan melakukan operasi lebih melihat konteks biologis saja. Akibatnya orang- orang yang sudah ditentukan jenis kelaminnya setelah tumbuh besar malah merasa salah dengan jenis kelaminnya sendiri. Misalnya setelah di operasi menjadi laki - laki kemudian setelah besar orang tersebut malah merasa dirinya perempuan.

Menurut Ibu Nur, ini harus menjadi perhatian kalangan medis terutama Depkes bahwa menentukan jenis kelamin tidak hanya melihat soal biologis saja. Tetapi juga secara psikologisnya maupun hal - hal lainnya. Misalnya bisa saja tidak mesti harus di operasi, sehingga seseorang itu akan menjadi gender ketiga. Belum lagi kasus - kasus dalam menentukan jenis kelamin jarang sekali melibatkan anak nya sendiri. Karena biasanya dilakukan pada saat masa kecil. Ini menjadi harus dipertimbangkan lagi bagi pemerintah dalam persoalan intersex.
Ada satu orang penanya yang kebetulan kerja di Lembaga untuk isu kesehatan reproduksi. Menurut dia bahwa lembaganya sedang membuat modul soal Kespro. Didalam nya ada gambar perempuan dewasa telanjang dan laki - laki.

Kemudian dari pihak pemerintah gambar itu dilarang untuk ditampilkan khususnya untuk gambar perempuan dewasa. Karena gambar ini akan dapat membangkitkan hasrat seksual laki - laki. Yang pada saat itu semua peserta tertawa. Tetapi ironis nya dibolehkan untuk gambar telanjang laki - laki dewasa. Kemudian terjadi perdebatan bahwa gambar laki - laki dewasa juga dapat meningkatkan hasrat seksual laki - laki juga. Pihak pemerintah menyakinkan bahwa modul ini melanggar UU Pornografi. Dan sampai sekarang modul kespro itu masih mengalami kendala penerbitan karena soal isi tersebut.Kemudian pertanyaan itu dijawab oleh Ifdhal bahwa pemerintah itu sama sekali tidak paham isi UU Porno. Padahal UU Porno itu tidak dapat melarang untuk hal pendidikan.

Demikianlah ringkasan hasil diskusi publik yang bisa saya sharekan. Semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi teman - teman semua.Bagi yang mau bahan presentasi dari semua Narasumber, bisa kirim Japri kepada saya. Email: jam_gadang2003@yahoo.com,
HP: 081376192516
Wasalam

Tuesday, January 06, 2009

I'M HOME


All I want is the wind in my hair
To face the fear but not feel scared
(natasha b)

Tanggal 6 Januari saya udah di siantar lagi, setelah berkelana selama hampir 2 bulan. Rumah kontrakan saya dalam keadaan berdebu, rumput halaman sudah panjang, antena parabola hilang arah, dispenser air kotor dan peralatan masak hampir semua berdebu. Ditambah lagi stnk dan plat motor saya sudah harus diperpanjang. well, tentu saja ini kacek dengan perjalanan yang sudah saya lakukan he..he.

Diatas segalanya itu, saya bersyukur angsa-angsa saya masih happy melihat kedatangan saya. Anjing saya yang saya titipkan-malah lebih betah sama orang lain :-( masih mengenal saya dan teman-teman berebut menyanyakan oleh-oleh, menyapa dan mentraktir saya minum dengan panggilan "Bu Wali" (it's a long story)

Rasanya seperti kembali asing dalam beberapa hari ini dengan perubahan perubahan yang ada. Namun itu saya anggap mood awal tahun yang biasa dialami tiap orang. Ada ketakutan akan hari depan, bagaimana dan bagaimana. Tapi kan kita tidak perlu menularkan kekhawatiran itu pada orang lain?

Anda tahu hal terhebat dari berbagai masalah? ketika kita dengan sabar dan tabah menyelesaikan nya satu persatu...kita akan jadi pemenang dan semakin tangguh menghada[pi dunia! So let's work. Kita hadapi awal tahun ini dengan keberanian.
Siapakah diantara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya? (matius 6:27)

Jika anda tahu bahwa Anda harus menunggu, mengapa tidak memilih untuk menikmati hidup ini sambil Anda menunggu? Mengapa tidak bergembira sementara Tuhan sedang bekerja mengubah sesuatu?

ANTUSIASME 2008

Sungai dan laut bisa merajai ratusan lembah adalah karena mereka lebih rendah dari lembah-lembah-lembah lainnya, maka mereka menjadi pemimpinnya.

sebab itu, kalau ingin mengatasi manusia bicaralah dengan gaya merendah, kalau ingin memimpin manusia, bicaralah dengan gaya seoloah-olah dirimu tertinggal di belakang.

Begitulah orang suci berada di atas tanpa memberatkan manusia lainnya, berada di depan tanpa menghalangi manusia lainnya, berada di depan tanpa menghalangi menusia lainnya maka seisi dunia merasa bahagia dan tak bosan mendorongnya.

Karena ia tak bersaing, maka ia tak tersaingi.. (laozi)