Memasuki Bulan April…hmmm, ada banyak kejutan menyenangkan sekaligus mengherankan. Aku diundang dalam rapat wanita gereja untuk memberikan semacam brainstorming kepada ibu-ibu pengurus gereja yang datang dari beberapa resort-semacam daaerah regional.Ini cerita dan laporannya…
Dalam RPL Pengurus Pusat Wanita tgl 30 maret s/d 1 april 2007 kemarin, saya diundang pengurus (sekretaris pusat wanita GKPS) untuk melakukan brainstorming kepada peserta RPL yang jumlahnya 132 orang (mewakili 69 resort dari total 104 resort GKPS). Per sektor diwakili ketua wanita resort dan sekertaris.
Dalam rapat itu saya pikir saya hanya diundang berdiskusi dengan beberapa orang (dalam tim) untuk membuat program wanita untuk tahun 2008.., eh ternyata malah diminta ke depan,ceramah didepan 132
peserta RPL wanita: memberi masukan wawasan bersama dengan Ibu Jenni Girsang kepada peserta RPL. Buset.. Kami diberi waktu 1 jam berdua termasuk sesi tanya jawab.
Dalam rapat itu saya pikir saya hanya diundang berdiskusi dengan beberapa orang (dalam tim) untuk membuat program wanita untuk tahun 2008.., eh ternyata malah diminta ke depan,ceramah didepan 132
peserta RPL wanita: memberi masukan wawasan bersama dengan Ibu Jenni Girsang kepada peserta RPL. Buset.. Kami diberi waktu 1 jam berdua termasuk sesi tanya jawab.
Ketika pertama bertemu Ibu jenni girsang, beliau berkata pada saya: "sudah sering aku dengar namamu, ini toh orangnya!" (ya ampun..dalam hati) Ibu Jenni Girsang seorang motivator hebat yang mampu membangkitkan semangat peserta RPL dengan ucapannya yang memberi kekuatan, sebuah kombinasi pemahaman alkitab dan pemberdayaan pribadi.
Ibu jenni membawakan tentang UKM, tentang bagaimana menambah penghasilan wanita dan bagimana membuat sebuah kegiatan besar yang bermanfaat untuk pengembangan ekonomi,semacam pameran atau bazar untuk memperingati 50 jubileum wanita gkps tahun 2008.
CP seperti biasa mengoceh soal bagaimana perempuan dapat berpartisipasi dalam kebijakan publik, keputusan politik, pemberdayaan perempuan, bagaimana bersatu mengorganisir diri membangun kekuatan, sebagai pengambil keputusan, berperan aktif meningkatkan gizi anak2, meningkatkan kecerdasan dan ketrampilan sesuai tujuan yang tercantum dalam aturan seksi wanita GKPS, tentang pelatihan fasilitator pendidikan, tentang kekerasan dalam rumah tangga, UU KDRT,tentang ide pembentukan women crisis center,
tentang program2 yang semakin ditingkatkan spserti kampanye hiv aids, narkoba, kesehatan reproduksi dll
bayangkan..:) seluruh peserta seolah "terpana" ada 2 wanita br girsang dan br purba yg tiba2 seolah berpidato tanpa teks memberi masukan kepada mereka.Apalagi yang satunya masih gadis.hi..hi
Ketika ada sesi bertanya, tahukah apa yang ditanyakan?
1.Apakah berpolitik itu contohnya adalah masuk partai? mengingat untuk masuk partai kan haruys ada kapasitas tertentu yang belum tentu dipunyai wanita gkps-tidak semua punya kapasitas itu
2. Bagaimana mengatasi kekerasan dalam rumah tangga? bagaimana jika suami selingkuh? apa yang harus saya lakukan?
YUP. That's it! akhirnya keluar juga..begitu banyak laki2/suami yang berselingkuh dan menyalahkan perempuan atas kondisi tersebut- termasuk mertua perempuan he..he.Wanita GKPS perlu sebuah tempat
konseling yang difasilitasi pdt juga ahli tertentu untuk mengatasi masalah rumah tangga, termasuk kekerasan yang dialami nya.
Tentang keterwakilan perempuan: kalo sepintas dilihat dari banyaknya wanita yang terlibat dalam kegiatan gereja, -seolah keterwakilan wanita GKPS tidak ada masalah. Dalam diskusi kelompok terkuak ada juga GKPS yang punya semacam Konseling untuk persoalan rumah tangga dan kekerasan seperti di GKPS Bekasi. Namun hanya itu. Daerah lain belum ada bahkan ide ini sepanjang 5 tahun terakhir kandas di tingkat pusat karena
faktor budaya, takut kasus menjadi gosip di lingkungan gereja dsb.
Ini data2 keterwakilan wanita di sinode bolon.(sumber susukara gkps 2007)
Dari data anggota majelis yg berjumlah 35 orang, hanya 2 wanita, 33 pria ---wanita 6%
Dari anggota sinode seluruh distrik terdiri dari 229 perutusan per sektor, 226 pria, 3 wanita -----wanita 1,1%
Praeses ada 7 semua pria, wanita 0%
Dari PW yg perutusan sinode bolon 9 wanita, 1 pria mewakili 80 PW
Dari 176 pendeta gkps, 143 pria dan 33 wanita : diwakili berapa pria dan wanita? anggap ada 10 orang pendeta wanita.
Jika dinilai dari jumlah jemaat sekitar 210 jiwa maka jika jumlah wanita diasumsikan 1/2 lebih dari jumlah itu maka ada sekitar 110 jiwa jemaat wanita yang diwakili oleh : HANYA 10 pendeta wanita + 9 PW (itupun krn jabatan) + 3 utusan sinode per resort + 1 ketua umum wanita GKPS + 2 wanita anggota majelis maka jumlahnya hanya: 6 orang wanita mewakili 210 jemaat wanita GKPS!!!
Jika dari 6 orang ini "tidak berani bicara-termasuk pendeta wanita dan PW maka darimana akan ada perbaikan tentang program wanita GKPS?????
jika peserta sinode bolon 35 + 7+ 10+ 229 dsb misal ada 250 an maka hanya ada 6 wanita peserta mewakili (hanya sekitar 2,4% wanita)
Saya tidak punya data dari jumlah se-GKPS, sintua 6204 orang dan syamas 5974 berapa wanita nya. Ini akan mempermudah menganalisis kondisi selanjutnya tentang apa yang dibutuhkan dalam program wanita gereja.
2. Bagaimana mengatasi kekerasan dalam rumah tangga? bagaimana jika suami selingkuh? apa yang harus saya lakukan?
YUP. That's it! akhirnya keluar juga..begitu banyak laki2/suami yang berselingkuh dan menyalahkan perempuan atas kondisi tersebut- termasuk mertua perempuan he..he.Wanita GKPS perlu sebuah tempat
konseling yang difasilitasi pdt juga ahli tertentu untuk mengatasi masalah rumah tangga, termasuk kekerasan yang dialami nya.
Tentang keterwakilan perempuan: kalo sepintas dilihat dari banyaknya wanita yang terlibat dalam kegiatan gereja, -seolah keterwakilan wanita GKPS tidak ada masalah. Dalam diskusi kelompok terkuak ada juga GKPS yang punya semacam Konseling untuk persoalan rumah tangga dan kekerasan seperti di GKPS Bekasi. Namun hanya itu. Daerah lain belum ada bahkan ide ini sepanjang 5 tahun terakhir kandas di tingkat pusat karena
faktor budaya, takut kasus menjadi gosip di lingkungan gereja dsb.
Ini data2 keterwakilan wanita di sinode bolon.(sumber susukara gkps 2007)
Dari data anggota majelis yg berjumlah 35 orang, hanya 2 wanita, 33 pria ---wanita 6%
Dari anggota sinode seluruh distrik terdiri dari 229 perutusan per sektor, 226 pria, 3 wanita -----wanita 1,1%
Praeses ada 7 semua pria, wanita 0%
Dari PW yg perutusan sinode bolon 9 wanita, 1 pria mewakili 80 PW
Dari 176 pendeta gkps, 143 pria dan 33 wanita : diwakili berapa pria dan wanita? anggap ada 10 orang pendeta wanita.
Jika dinilai dari jumlah jemaat sekitar 210 jiwa maka jika jumlah wanita diasumsikan 1/2 lebih dari jumlah itu maka ada sekitar 110 jiwa jemaat wanita yang diwakili oleh : HANYA 10 pendeta wanita + 9 PW (itupun krn jabatan) + 3 utusan sinode per resort + 1 ketua umum wanita GKPS + 2 wanita anggota majelis maka jumlahnya hanya: 6 orang wanita mewakili 210 jemaat wanita GKPS!!!
Jika dari 6 orang ini "tidak berani bicara-termasuk pendeta wanita dan PW maka darimana akan ada perbaikan tentang program wanita GKPS?????
jika peserta sinode bolon 35 + 7+ 10+ 229 dsb misal ada 250 an maka hanya ada 6 wanita peserta mewakili (hanya sekitar 2,4% wanita)
Saya tidak punya data dari jumlah se-GKPS, sintua 6204 orang dan syamas 5974 berapa wanita nya. Ini akan mempermudah menganalisis kondisi selanjutnya tentang apa yang dibutuhkan dalam program wanita gereja.