Tuesday, January 01, 2008

KALAIDOSKOP 2007-tiga (habis)


pendaran cahaya dan kata menghadirkannya disini…
seperti keajaiban tahun baru yang telah dijanjikan Tuhan
mari anggap kelajangan sebagai sebuah karunia
sebab tahun ini DIA terlalu sibuk menghibur mereka yang susah
ada baiknya kita membuat-NYA tersenyum dan bangga, ketimbang meminta-minta..


Apa yang dikerjakan orang-orang di penghujung tahun? Idealnya kumpul dengan keluarga. Hmmm..atau belanja, Tentu saja belanja untuk persiapan makan malam. Ada yang membeli terompet, kembang api atau hadiah. Ada yang mempersiapan kendaraan untuk jalan-jalan atau untuk beribadah akhir tahun. Yup. Tahun baru atau sisa hari menjelang tahun baru biasanya menjadikan orang sensitif, romantis dan peduli setelah bersibuk ria menjalani hidup selama satahun.

Lalu bagaimana dengan orang-orang yang kehilangan kekasih tahun ini, orang-orang yang ditinggal mati, orang-orang yang yang bersengketa sehingga belum bersedia membuka hati untuk memaafkan orang lain yang telah menyakiti. Orang-orang yang sedang kena musibah, yang tidak punya uang untuk membeli kembang api, untuk sekedar membahagiakan keluarga dan anak-anak nya.

Di penghujung tahun ini sejak awal, aku memang berencana nonton pesta kembang api di lapangan Adam Malik di Siantar pukul 00. Sudah hampir 6 tahun aku tinggal di kota ini, namun baru kali ini punya kesempatan. Siangnya ada undangan makan, sore ke gereja dan malamnya menulis atau nonton TV.

Pagi-pagi sekali aku sudah beres-beres rumah, sarapan pangsit, belanja ke pasar-siapa tau besok ada teman-teman yang mau datang. Nyatanya Pajak Horas begitu ramai, padat dan sesak. Semua berdesakan seolah takut kehabisan bahan. Yang girang tentu saja pedagang yang berkesempatan meraup untung sebesar-besarnya karena apapun yang ada, akan dibeli pada pagi itu. Kegemaranku memasak agak terganggu sehubungan dengan habisnya stok santan jadi.Uh.


Sewaktu cuci piring lagi-lagi ada insiden kecil, tanganku terluka kena pecahan kaca entah darimana. Darahnya mengalir cukup banyak. Thank God aku seorang dokter (hewan) yang tau itu hanya proses sementara. Namun tak urung rada ngeri juga membayangkan jika saja kecelakaan yang lebih besar..hiii. Rupanya gejala umum itu menghantui diriku, seolah takut kehilangan momen akhir tahun…sehingga harus selalu berhati-hati.

Belum cukup hal itu, anjingku malah muntah dan tidak mau makan. Ayam ku mati satu karena terluka lehernya seolah digigit vampire. He..he. Untung ada stok policrol-sebagai pengganti obat muntah dan melapisi perut. Masak dokter hewan manggil dokter hewan untuk hal sekecil ini? Aku masih sempat membeli obat antibiotik dan sejenis vaksin ayam sebagai pencegah menularnya penyakit ini.

Masih belum cukup. Di pagi menjelang siang, seorang teman NGO meminta dukungan sebagai dewan nasional sebuah lembaga forum di Indonesia. Akhirnya aku menyanggupi lewat e-mail, menulis surat dukungan, bikin tanda tangan dan stempel, di scan ulang dan dikirim via e-mail. Cukup sibuk sampai jam 13.30. Duh.

Siangnya aku cukup terhibur dengan undangan makan di rumah salah satu oom ku. Wah enak banget! Ada lemang, daging yang diberi sikam (ini khas simalungun), ada sangsang dan makanan lain yang bermacam-macam. Dalam acara itu ada kejadian lucu saat memberi makan pada orangtua berupa ayam yang diatur. Saat pemberian makanan biasanya diiringi kata-kata harapan.

Yang lucunya sempat diucapkan kata klise “panjang umur” dan sehat-sehat yang kemudian diralat jadi sehat-sehat saja- (sebab umur opung itu udah kepanjangan.. udah 90 tahun-an bo!, wakakak..) katanya buat apa umur panjang tapi tidak sehat he..he. Sebenarnya malah jangan-jangan diharapkan cepat pergi karena kalo kelamaan juga tidak menyenangkan. Apa boleh buat, Tuhan itu sulit dimengerti, orang muda yang masih sehat bisa meninggal duluan karena berbagai hal, namun orangtua yang sudah siap malah gak dipanggil-panggil padahal udah capek hidup di dunia ini. Ada-ada aja!

Apa yang hilang di akhir tahun ini? Keramaian, Keakraban, Kehangatan.

Yup. Di penghujung tahun sendirian juga rada gak enak karena bisanya aku jadi seksi repot menyiapkan masakan di rumah. Tapi kalo dipikir-pikir enak juga bisa bebas mau ngapain aja. Gak perlu direpetin untuk berbaju sopan atau dikomentarin jika makan terlalu banyak, atau diteriakin kalo terlambat ke gereja he..he. sebuah ritual yang berulang tiap tahun. Biasanya tepat jam 00 kami mengadakan kebaktian singkat disertai evaluasi glory dan kegagalan tiap anggota keluarga. Seterusnya tukar-tukaran kado, makan ronde 2 dan tentunya menerima kado dari anggota keluarga yang lain.

Aku jadi ingat CH, ketika kami lagi panas-panasnya jatuh cinta, kami meributkan apakah bertahun baru di surabaya atau jakarta. Walhasil kesimpulannya aku ikut dia. Tapi tentu saja diikuti perasaan gak enak. Tahun ini aku mengajaknya ke siantar tapi seperti biasa ego nya terlalu ditempatkan setinggi monas sehingga tidak mau mampir di aspal. Dia bersikeras tak mau datang.

Acara TV udah habis ditonton, termasuk berita masuk tahun baru di Indonesia timur dan tengah. Setengah jam sebelum pukul 00, akhirnya aku memutuskan untuk bergabung dengan masyarakat untuk melihat pesta kembang api. Aku pernah baca spanduknya the FLY akan mengisi acara berikut band dari medan. Beruntung rumah kontrakan ku tidak jauh dari situ. Rencananya aku mau parkir kendaraan di rumah tante dan jalan kaki ke lapangan. Namun jangankan ke lapangan, semua orang memadati jalan menuju kesana, Semua penduduk mulai bayi sampai orangtua tumplek di sana, semua kendaraan diparkir di pinggir jalan hingga bergerakpun susah!. Bahkan ada beberapa truk mengangkut segerombolan anak-anak dari daerah lain sudah beberapa jam yang lalu dengan sabar menunggu hiburan hi..hi mau nonton kembang api. Begini toh siantar di kala tahun baru. Thank God mereka punya pilihan dibanding dengan tukang sapu jalanan yang membereskan sisa sampah akhir tahun. Atau para korban banjir dan bencana alam longsor yang sedang susah di tempat pengungsian.


Apa yang paling nikmat di akhir tahun? Tidur..tidur n tidur. Rupanya liburan itu enak sekali.

Harapan : Agar lebih mandiri, lebih santai, tidak cengeng dan lebih bisa membantu orang lain-tanpa menggerutu? ih amit-amit!






Selamat Tahun Baru 2008 ! I miss my family, I miss Chrisman and Soda, also seven magnificient

Sunday, December 30, 2007

KALAIDOSKOP 2007-dua


Peristiwa

Ada beberapa peristiwa yang aku catat dalam organizerku, yang pertama aku kehilangan ibuku tanggal 5 februari 2007. Aku harus kembali lagi ke Jakarta, padahal baru saja tanggal 15 Januari aku balik ke siantar setelah merayakan tahun baru yang terakhir. Masih kuingat perjalanan yang begitu jauh dan menyedihkan sepanjang siantar-medan-jakarta, ditengah kondisi penerbangan di Indonesia yang amburadul. Saat itu masyarakat masih trauma dengan hilangnya pesawat adam air jurusan surbaya-menado di kawasan sekitar Makasar.


Aku berangkat sendiri mendahului keluargaku. Tak putus-putusnya aku berdoa agar rombongan keluarga dari Sumatra tiba dengan selamat di Jakarta. Saat itu pula Jakarta sedang kacau karena dilanda banjir besar-besaran. Masih kuingat bis bandara yang kunaiki melewati genangan air setinggi 50 cm di depan Citraland menuju RS Dharmais-tempat ibuku disemayamkan karena tidak praktis jika dilakukan di rumah. Dari atas jembatan tol aku bergidik menengok perahu karet tim sar sedang beroperasi di bawah sana, gelap, dingin dan sepi.

Thank God upacara adat dan pemakaman berjalan dengan indah dan lancar. Baru kusadari bahwa orang mati perlu menjalani proses penghantaran kemuliaan yang cukup rumit namun bisa disederhanakan dengan kesepakatan bersama. Aku bangga sebagai anak dilahirkan dari keluarga sederhana namun terhormat. Sama halnya dengan Bapak ku yang meninggal juni 1994, Ibuku menjalani proses upacara kematian (upacara penghormatan) yang bermakna dan memberi berkat. Orangtua ku termasuk manusia-manusia baik yang layak dijadikan contoh semasa hidupnya. Meminjam istilah alof-“telah memenangkan pertandingan dengan baik“Tidak semua orang seberuntung orangtua kami.

Ibuku mengidap penyakit gula selama puluhan tahun, akibat mengkonsumsi obat secara rutin, maka obat itu mempengaruhi ginjalnya. Sejak september 2006 beliau sudah menjalani cuci darah 2 kali seminggu, akibat kondisi ginjalnya yang tinggal berfungsi 5 %. Itupun setelah kami membujuknya. Pengalaman ini membuat keluargaku lebih hati-hati dalam menjaga kesehatan. Tidak berfungsinya ginjal, rupanya tidak hanya dialami orangtua, namun juga anak muda- ada pasien yang baru berumur 27 tahun- penyebabnya bermacam-macam. Sering kubayangkan bagaimana mereka begitu tabah menyambung hidup ditemani keluarga. Tiap kali menemani ibuku cuci darah, selama 4 jam aku jadi punya kesempatan ngobrol dengan pasien dan keluarga mereka.

Tanggal 28 Maret aku untuk pertama kalinya ceramah HIV-Aids di depan para waria kota siantar. Pengalaman seru yang sempat bikin grogi karena aku belum terbiasa bergaul dengan mereka. Di kemudian hari malah aku terlibat lebih jauh karena berkesempatan menjadi direktur sebuah lembaga yang mendampingi para waria, homo dan wanita penjaja seks-dalam kerangka menekan laju epidemi hiv-aids.

Tanggal 4 Juli aku dapat teman serumah lagi.

Tanggal 7 Juli Taufik Harahap (my room mate selama 3 tahun) nikah di Padangsidempuan, aku gak bisa hadir karena gak ada teman juga kendaraan (baca berat di ongkos!)

22 September aku dilatik menjadi direktur eksekutif Bina Insani

23 September tembok belakang rumah rubuh diterjang banjir.

2 Oktober hari ulang tahunku, kami makan malam di rumah secara sederhana-sekalian juga hari mp bebas bicara. Aku senang karena orang yang kuharapkan datang akhirnya bisa kumpul bersama keluargaku.


29 oktober guru smp ku meninggal dunia. Ya ampun aku sedih banget karena terakhir sms an dia menolak ku ajak nonton Film Superman.

Tempat-tempat yang baru pertama kali aku kunjungi

· Tanggal 29 Januari aku berkesempatan mengujungi sebuah daerah bernama tiganderket-daerah karo sekitar 2 jam dari kota kabanjahe. Sebuah daerah yang merupakan kampung halaman wakil ketua KPU Ramlan Surbakti. Daerah yang begitu indah dan subur, bahkan di sana ada sebuah danau bernama laukawar yang sangat bagus untuk daerah pariwisata, namun belum ditata dengan baik terutama jalan menuju lokasinya yang masih belum cukup diaspal.

· 19 Mei aku menemani chrisman bertapa di samosir. Hiks. Aneh, lokasi samosirnya gak jelas sehingga kami nginap di hotel silintong. Rada serem juga ada orang yang suka bertapa dalam dingin malam-bahkan saat itu hujan badai dan petir berkali-kali menyambar. Dia tidak menemukan apa yang dicarinya dan kami pulang kembali ke siantar.

· 16 Juni (seharusnya tanggal pernikahanku) aku dan keluarga jakarta nginap di hotel Carolina, ternyata tempatnya lumayan bagus dan cocok untuk santai nulis n baca buku karena tidak ada TV kecuali di ruang restoran yang sekaligus ruang tamu hotel. Lucu juga di tengah liburan nerima sms ucapan selamat menempuh hidup baru dari teman-teman lama, padahal aku gak jadi nikah.

· 27 Juli aku berkesempatan ikut acara strategic planning UEM di KSPPM Prapat. Wah baru kali ini aku ketemu orang-orang KSPPM!-selama ini cuma denger dari cerita2 aja. Tempat pelatihan mereka bagus dan pemandangannya indah.

· 29 Agustus ke saribudolok dalam rangka yayasan cinta desa-meninjau proyek2 bantuan peternakan dan ubi jalar. Lumayan juga hasilnya. Aku sempat membuat liputan tentang ekspor ubi jalar ke Jepang. Begitu banyak potensi daerah ini yang belum digali. Buset dah.

· 18 Oktober untuk pertama kalinya aku ke Porsea-kebetulan ada acara pernikahan adik nya Pak Toni anggota KPU Sumut. Pengalaman nyoba minuman khas porsea teh susu rasa milk shake waktu panas eh pas dingin baru terasa amis telor nya yeachhhttt! Apes dah.

· 31 Oktober aku baru petama kalinya jalan2 wisata ke PT Inalum melihat cara kerja mereka memasok listrik di Sumut. Pengalaman mendebarkan karena aku diajak langsung oleh bagian humasnya ke kedalaman 200 meter di bawah tanah untuk melihat kerja turbin dari air terjun. Hiiiiiii…aku membayangkan kalo didorong ke dalam seperti di film-film James Bond, alamat keberadaanku tidak akan diketahui lagi.

· 1 November baru tahu yang namanya Muara, sebuah kawasan sisi lain danau toba yang indah dan tenang. Sempat juga mampir di lapangan terbang silangit, sarapan mie gomak bersantan (mie besar2 mirip sphageti) dan juga ke wisata Sipinsur. Tau kan sipinsur itu semacam bukit tinggi dan dari situ kita bisa melihat keindahan danau toba dari sisi lain. pokoke romantis deh.

· 19-23 November untuk pertama kalinya menginjak Tana Toraja dan Makasar. Melewati beberapa kabupaten dan kota selama 9 jam perjalanan dari makasar ke toraja. Wah! kok bisa-bisanya turis bela-belain melakukan perjalanan jauh menikmati mayat yang dimasukan ke lubang gua disana. Hebat. Kapan ya daerahku yang tak kalah hebat bisa seperti mereka. Aku akan bikin tulisan tersendiri untuk hal ini.


. di akhir desember ternyata aku baru tahu kalo blogger ini di bikin links sama bang Mula Harahap. Wealah...malu deh..aku belum sehebat dia kalo nulis..tapi jadi bangga seh. Trus Mbak Tini pun memberi komentar. Rupanya aku hilang dari peredaran dan satu2 nya untuk tau apa yg aku kerjakan ya lewat blogger ini.Aku pikir yang suka baca tulisanku cuma chrisman doang...


bersambung...
Siapakah diantara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya? (matius 6:27)

Jika anda tahu bahwa Anda harus menunggu, mengapa tidak memilih untuk menikmati hidup ini sambil Anda menunggu? Mengapa tidak bergembira sementara Tuhan sedang bekerja mengubah sesuatu?

ANTUSIASME 2008

Sungai dan laut bisa merajai ratusan lembah adalah karena mereka lebih rendah dari lembah-lembah-lembah lainnya, maka mereka menjadi pemimpinnya.

sebab itu, kalau ingin mengatasi manusia bicaralah dengan gaya merendah, kalau ingin memimpin manusia, bicaralah dengan gaya seoloah-olah dirimu tertinggal di belakang.

Begitulah orang suci berada di atas tanpa memberatkan manusia lainnya, berada di depan tanpa menghalangi manusia lainnya, berada di depan tanpa menghalangi menusia lainnya maka seisi dunia merasa bahagia dan tak bosan mendorongnya.

Karena ia tak bersaing, maka ia tak tersaingi.. (laozi)