Thursday, August 17, 2006

Melakukan hal kecil dengan cara BESAR



Kita ini hanya makanan cacing, friend!

Percaya atau tidak, kita semua di ruangan ini, suatu hari nanti akan berhenti bernafas, membeku dan mati. Karena takdirmu belum ditentukan, mengapa tidak menjadikannya luar biasa dan tinggalkan warisan abadi?

Sementara kamu melakukannya, ingatlah hidup ini adalah suatu misi, bukannya karir. Karir adalah profesi. Misi adalah tujuan. Karir menanyakan,”Untungnya untuk saya apa?” Misi menanyakan, “Bagaimana caranya agar saya bisa membuat perbedaan?’

Misi Marthin Luther King adalah memastikan hak sipil semua orang. Misi Gandhi adalah membebaskan 300 juta orang India. Misi Ibu Teresa adalah memberikan pakaian kepada yang telanjang dan memberi makan kepada yang lahir.

Ini adalah contoh-contah yang ekstrim. Kamu tidak harus mengubah dunia untuk punya misi. Seperti yang dikatakan oleh pendidik Maren Mouritsen, “Kebanyakan dat kita takkan pernah melakukan hal-hal besar. Tetapi kita bisa melakukan hal-hal kecil dengan cara yang besar.
(dikutip dari 7 habits for teens)

BERBAHAGIA MEMILIH KERIKIL SENDIRI



Berbahagialah orang yg punya kampung di simalungun, jadi bisa ditanya dimana kampungnya? pengalaman saya sendiri cukup aneh dan menyebalkan.

Kalo ditanya dimana kampungya? bingung mau jawab apa. kalo jawabnya sondi raya: salah.
krn itu kampung bapak saya.boro-boro sok ngaku tapi gak tau apa ada berapa sungai atau kebun.

kalo ngaku jakarta: eh malah dikatain sombong, sok ngaku orang jakarta-seolah gak ngaku dari kampung.Tapi kenyataannya saya memeng gak punya kampung. Kalo ngaku simalungun-tapi gak bisa ngomong simalungun aktif dicemoh.he..he, kadang dianggap setengah simalungun krn ibu orang karo, kadang diusir krn dianggap bukan simalungun :) lagi-lagi kata yang
paling cocok diucapkan: makanya..belajar!
buset dah!

Pas mau belajar eh malah ketemu simalungun brengsek yg kerjanya berantem, subil, penipu, sok tau, sombong, munafik dan penakut-krn bisanya ngomong di belakang :)
thank GOD,kalo dikasih Tuhan seorang bapak kandung yg baek,yg mendidik dengan keras hingga bisa mencapai kondisi spt sekarang. Harus diakui selain didikan orangtua sejak kecil yg menanamkan nilai-nilai positip, seorang anak juga harus mencari jalan "kerikil"nya
sendiri untuk menempa kekuatan menjalani hidup.

Syaratnya: jangan kasih duit banyak-banyak! krn duit berlebih akan membuat orang iseng beli sana-sini akhirnya malah jadi ukuran diri. Saya masih ingat ketika pulang dari praktek kuliah lapangan disuruh bapak saya cerita bagaimana mulai dari nanam padi sampe jadi beras.
hi..hi krn saya kurang memperhatikan jadi gak bisa jawab. Bapak saya langsung nyuruh saya balik ke lokasi dengan pulang membawa catatan lengkap.Katanya dulu beliau sejak kecil biasa kerja keras di sawah..kok enak2 nya anak sekarang tinggal makan beras!

atau ketika SMP minta duit jajan lebih, bapak saya bilang kalo uang jajan saya sehari itu lebih besar dari gaji seorang buruh yang berdiri selama 20 jam sehari.
atau saat SMA menjelang sipenmaru, kalo tidak lulus perguruan tinggi negri, bapak saya akan nyuruh saya jualan minyak saja krn gak mampu membiayai kuliah di swasta.

Tapi yg paling saya ingat adalah nasehat beliau: jika kita mendapatkan uang dari menindas orang, merugikan manusia lain atau dengan tidak jujur maka akibatnya akan terjadi pada anak keturunan kita.

sometimes seorang bapak juga harus "tega" mendorong borunya untuk dibiarkan keliling eropa sendirian saat usia 24 thn dengan bhs inggris pas-pas an demi keberanian dan kemandirian. Dan sepulangnya dari sana He said: Saya bangga punya anak perempuan sehebat kamu!
Hanya sebuah kalimat pendek namun bisa "mengantar" seorang anak terbang tinggi dan tegar melalui apapun dalam hidupnya.he..he

Inilah yg jarang dilakukan bapak-bapak saat ini:memuji anak sendiri. please deh..yg ada cuma kalimat : bapak lebih tau?, orangtua lebih pintar?, memangnya kau tau apa? jangan sok pintar, saya lebih pengalaman, tidak ada yg sehebat bapak, anak kecil tau apa? dst sikap seperti itu membuat anak jadi gak berani berjuang dan terlalu rendah menilai diri.Padahal saya rasa setiap anak di dunia ini ingin diterima apa adanya.

Kalau saja beliau tahu bahwa saya sudah pernah mempresentasikan rancangan uu sumberdaya alam di depan para mentri,rapat dengan DPR- RI, mengorganisir seminar nasional,berfoto bersama Walden Belo (cuma berfoto..:), tidur di kandang babi, minum air hitam bercampur kotoran manusia,sendirian di tengah 900 hektar hutan dengan bahaya ular phyton,berjalan 7 jam melewati jurang, menulis di halaman 4 media terkenal, menjadi delegasi di asia pasifik...dan entah apa lagi.(jadi perempuan simalungun satu2 nya anggota kpu mah gak bangga) ah seandainya saja...!
Berbahagialah orang yg punya kampung.
Berbahagialah anak yang mendapat pujian dari seorang bapak.
Berbahagialah orang yang punya mimpi dan berupaya mewujudkannya.

Namun lebih berbahagia lagi orang yang menemukan dan memilih "kerikilnya" sendiri dan bercita-cita mewujudkan mimpi orang banyak.


salam,
cp

yayasan kiras madani
(untuk masyarakat yang belajar, bertumbuh, berdaya)
Siapakah diantara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya? (matius 6:27)

Jika anda tahu bahwa Anda harus menunggu, mengapa tidak memilih untuk menikmati hidup ini sambil Anda menunggu? Mengapa tidak bergembira sementara Tuhan sedang bekerja mengubah sesuatu?

ANTUSIASME 2008

Sungai dan laut bisa merajai ratusan lembah adalah karena mereka lebih rendah dari lembah-lembah-lembah lainnya, maka mereka menjadi pemimpinnya.

sebab itu, kalau ingin mengatasi manusia bicaralah dengan gaya merendah, kalau ingin memimpin manusia, bicaralah dengan gaya seoloah-olah dirimu tertinggal di belakang.

Begitulah orang suci berada di atas tanpa memberatkan manusia lainnya, berada di depan tanpa menghalangi manusia lainnya, berada di depan tanpa menghalangi menusia lainnya maka seisi dunia merasa bahagia dan tak bosan mendorongnya.

Karena ia tak bersaing, maka ia tak tersaingi.. (laozi)