Kenapa judulnya aneh gitu..? karena jika saya kesal, saya suka memangggil teman serumah saya begitu.
Nama sebenarnya Taufik, 24 tahun, ganteng, putih, punya body bagus dan rapi berpakaian-paling tidak dari 100 anak muda di kota ini, dia lumayanlah. Untuk ukuran polisi muda seumuran dia, mungkin dia yang paling baik, dalam arti kata tidak suka kelayapan, bergajulan, tidak main perempuan, tidak minum, bukan perokok, rajin makan sayur, suka diem di rumah nonton tv atau tidur atau ngaji 4 kali sehari. Kalau 2 tahun belakangan ini dia suka membaca itu karena saya memaksanya :) dengan emeng2 duit jika dia berhasil menyelesaikan satu buku!hiks.
Kenapa dia bisa tinggal bersama saya: itu cerita panjang, kapan-kapan saya tulis he..he
Pada suatu hari ketika ngobrol-ngobrol di bulan januari, si Taufik ini mengagetkan saya dengan kata-kata sederhana: "Kak, Saya udah siap kawin"
"Hah?..ama siapa?" (mata saya sampe menjuling ke atas dan mulut saya agak monyong)
"Siapa aja lah!"
"Kamu tahu, kawin itu gak gampang? bukan sekedar hidup sama2 tapi juga bertanggung jawab, melindungi dan setia?"
"Ya, itulah, Awak udah siap. Fisik dan mental.Tinggal duit pestanya aja belum ada." untuk hal ini anak muda tanggung itu cengar cengir.
"wealaaaaahhh." (sedangkan mengurus piring kotornya aja dia belum mampu, pemalas kalo disuruh membersihkan sandalnya, tidak mau membantu membersihkan rumah, malu kalo disuruh bawa belanjaan, belum bisa betulin kabel telepon, masih pelit, gajinya pas-pasan dst dst) tapi ini dalam hati saja. Gak enak mematikan orang yang lagi semangat :)
"Kok tiba-tiba mau kawin, kenapa emang?"
"Ya gitulah. toh hidup ini gini2 aja! kawan2 udah pada nikah semua, tinggal aku."
Buset dah ini orang... sederhana dan lugu banget. (daripada kayak saya yang terlalu njelimet malah gak berani nikah sampe sekarang-tepatnya gak ada yang mau..hi..hi)
"neh..gue bilangin ya? gak semua cewek kayak gue sabar nya menghadapi kebiasaan lo!" so jangan mikir semua perempuan kayak gue..ngalah melihat tingkah laku lo yang nyebelin. Udah gak mau bantuin kerjaan domestik, gak mau patungan, gak mau tau perasaan orang, gak peduli, malas, pokoknya banyak dech!"
Si Taufik bukannya mikir, eh malah monyong2 mulutnya mengikuti ocehan saya. Dasar. Biar tau rasa dia nanti kalo udah punya bini, disuruh ngupas bawang, musti bantuin jaga anak, bersihin kotoran dan diomelin sama istrinya karena gak pedulian, apalagi kalo setoran kurang..hi..hi nanti barulah dia sadar bahwa apa yang saya omongin itu bener.
Sebegitu sederhana kah seorang laki2 dalam memaknai pernikahan? hmmm ada seorang perempuan yang siap membantu dan melayaninya di rumah-sementara dia bekerja mencari nafkah. Bahwa segala urusan rumah adalah pekerjaan perempuan.
Dan saya tiba-tiba berubah jadi nenek-nenek cerewet yang mengomeli cucu nya.
Dan Taufik ngeloyor pergi dengan cueknya.
Sementara itu saya menemukan cucian yang baru sekali puter di mesin cuci, sendal yang berlumpur-bekas pakai, cucian piring yang menumpuk, pakaian kering yang belum diangkat serta lantai kotor bekas oli sepeda motornya...,
Topriiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiikkkkk!!!!!!!!