Sunday, August 19, 2007

The sound of NASIONALISME


biar saja ku tak seharum bunga mawar
tapi slalu kucoba tuk mengharumkanmu

Merah Putih terus lah kau berkibar
di ujung tiang tertinggi
di Indonesia ku ini
ku kan slalu menjagamu

demi kehormatan bangsa
demi tumpah darah semua pahlawan

Barangkali Nasionalisme itu bagaikan menonton film Sound of Music. Film legendaris yang berkali-kali saya tonton sepanjang hidup saya, tapi tetap saja memunculkan makna baru, kesan lebih mendalam atau juga makna yang lain, yang mungkin agak berbeda tergantung waktu dan kondisi kita pada saat menonton.

Dulu sewaktu anak-anak, saya menganggap film ini menyenangkan, karena di sepanjang film banyak kejadian lucu, pemainnya anak-anak, permainan lagu yang mengesankan terutama lagu do re mi yang terkenal di dunia. Beranjak remaja, saya menganggap film ini cerita romantis-saat anak gadis Kapten Von Trapp punya kekasih yang tentara. Bahkan seorang teman saya-saking terkesannya malah pernah menghayal bernasib seperti Mary Von Trapp, seorang suster yang keluar dari biara karena menikah dengan duda ganteng dengan anak-anak yang nakal, seperti dalam cerita itu. Wealaaaaahhhh!

Saat kuliah saya menyaksikan film ini sebagai karya musik yang luar biasa, tidak saja pada zamannya, namun hingga kini- sehingga timbul ide membuat semacam opera yang lagu-lagunya dimodifikasi berdasarkan musik film tersebut. Hasilnya? Lewat begadang selama sebulan lahirlah opera paskah di kampus-dengan saya sebagai penulis merangkap sutradaranya, menjadi tontonan dan kenangan manis pada acara peringatan paskah sekitar tahun 89-an.

Dan pada kelanjutannya, setelah berkali-kali menonton barulah saya menyadari bahwa film ini memuat pesan pendidikan politik, sebuah sejarah besar, sebuah kesetiaan dan perjuangan membela negara, membela kehormatan harga diri dan bangsa, sebuah strategi perang cerdik, sebuah contoh pengkhianatan, sebuah ketulusan, keberanian, kerelaan, keimanan, sebuah kesadaran kepahlawanan, seperangkat pesan dan ajaran menjadi nasionalis sejati, sehingga wajar menurut saya jika setiap orangtua wajib menyimpan film “lama” ini sabagai koleksi karena film ini memuat lengkap segala hal baik.

Nasionalis secara umum diartikan sebagai orang yang memperjuangkan kepentingan bangsanya, pecinta nusa dan bangsa sendiri. Sedangkan Nasionalisme adalah paham atau ajaran untuk mencintai bangsa dan negara sendiri, kesadaran keanggotaan di suatu bangsa yang secara potensial atau aktual bersama-sama mencapai, mempertahankan dan mengabadikan identitas, integritas, kemakmuran dan kekuatan bangsa, diartikan juga sebagai semangat kebangsaan.

Menjelang Peringatan Ulang Tahun Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 2007, berbagai media mempertanyakan tentang nasionalisme bangsa, dengan mengungkapkan beberapa fakta penurunan kualitas kebangsaan.

Seberapa ingatkah kita akan pengalaman memperingati kemerdekaan dari tahun ke tahun? Mari kita kembali ke film Sound of Music. (bersambung).

No comments:

Siapakah diantara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya? (matius 6:27)

Jika anda tahu bahwa Anda harus menunggu, mengapa tidak memilih untuk menikmati hidup ini sambil Anda menunggu? Mengapa tidak bergembira sementara Tuhan sedang bekerja mengubah sesuatu?

ANTUSIASME 2008

Sungai dan laut bisa merajai ratusan lembah adalah karena mereka lebih rendah dari lembah-lembah-lembah lainnya, maka mereka menjadi pemimpinnya.

sebab itu, kalau ingin mengatasi manusia bicaralah dengan gaya merendah, kalau ingin memimpin manusia, bicaralah dengan gaya seoloah-olah dirimu tertinggal di belakang.

Begitulah orang suci berada di atas tanpa memberatkan manusia lainnya, berada di depan tanpa menghalangi manusia lainnya, berada di depan tanpa menghalangi menusia lainnya maka seisi dunia merasa bahagia dan tak bosan mendorongnya.

Karena ia tak bersaing, maka ia tak tersaingi.. (laozi)