take your picture to another wall
where am I going to?
( from Evita Peron-movie)
Ini tulisan dari seorang warga negara Indonesia yang pernah menjabat sebagai anggota KPU. Tepatnya hampir 5 tahun- sebab kira-kira 2 bulan lagi akan berakhir. So..setelah pemilu dpr 1 kali, presiden 2 kali, pilkada 1 kali, dan pemilu gubernur 1 kali, suerrrrrrrrrrrrrr inilah Pemilu Terakhir!
Rasanya seperti masih kemarin, ketika menjalani seleksi menjadi anggota tahun 2003. kami disuruh menulis makalah sebanyak 3 lembar dengan judul: jika saya menjadi KPU. Tentu saja hal ini sangat mudah bagi saya yang memang senang menggulirkan ide dalam sebuah tulisan.
Rasanya seperti masih kemarin, ketika menjalani seleksi menjadi anggota tahun 2003. kami disuruh menulis makalah sebanyak 3 lembar dengan judul: jika saya menjadi KPU. Tentu saja hal ini sangat mudah bagi saya yang memang senang menggulirkan ide dalam sebuah tulisan.
Dan nyatanya semua hal yang saya tulis dalam makalah-yang juga merupakan janji saya jika terpilih menjadi kpu- hampir 98% menjadi kenyataan. Belum lagi wawancara yang melelahkan dengan menjawab pertanyaan dari 5 panelis dalam waktu yang ditentukan. Setelah dapat 10 orang dari 65 orang, maka dilakukan lagi tes wawancara terakhir oleh anggota KPU Provinsi. Hasilnya terseleksilah 5 orang, dimana saya satu-satunya anggota KPUD perempuan di Kota ini.
Tanggal 24 April 2008 menandai berakhirnya tugas dan tanggung jawab rekapitulasi suara dalam Pemilu Gubernur-Wakil Gubernur Sumatra Utara, saat dibacakannya surat keputusan pemenang pemilu bertempat di Hotel Grand Angkasa Medan. Wuihhh..,acara ini dijaga ketat 3000 personil polisi, mengingat pro kontra hasil quick count LSI yang telah menandai pemenang suara terbanyak yaitu pasangan No. 5.
Syukurlah semuanya berakhir dengan aman. Hanya saja masalah pemilih yang tidak terdaftar kerap mewarnai gejolak-gejolak unjuk rasa masyarakat yang tidak puas dengan hasil pemilu. Apa boleh buat..apa yang salah? nyatanya sistem pendataan pemilih belum juga bisa menghasilkan data yang benar-benar akurat, seharusnya data pemilih bersih dari data orang-orang yang sudah meninggal, orang-orang yang belum cukup umur, maupun orang-orang yang tidak diketahui keberadaannya. Dan kami kpud selalu menjadi sasaran tembak dan makian masyarakat karena dinilai tidak becus mengelola data pemilih. Padahal masalah pendataan pemilih menjadi tugas dan tanggung jawab pemerintah dengan dana yang cukup besar.
No comments:
Post a Comment