Wednesday, December 26, 2007

KALAIDOSKOP 2007-satu

Akhirnya..


Setelah 2 bulan sibuk, aku punya kesempatan duduk di depan komputer untuk menulis.
Tak terasa tahun 2007 akan berakhir. Begitu banyak peristiwa suka maupun duka terjadi. he..he jika aku buka organizerku (btw aku rajin menulis peristiwa2 penting dalam buku -:) maka ada banyak perubahan dalam diriku termasuk menjadi lebih sabar dalam menghadapi persoalan. Untuk kesekian kalinya aku dipromosikan Tuhan ke posisi dengan level lebih tinggi, taela..
Yup. aku sendiri heran kok bisa-bisanya aku menjalani tahun 2007 ini dengan kejutan-kejutan menyenangkan namun juga memilukan hati untuk kemudian menjadi suatu ketegaran baru, pemahaman baru dan tentunya tanggung jawab baru.
Hari ini aja ada kelucuan-kelucuan aneh. Baru saja seorang namboru yang tidak aku kenal menelepon untuk menjodohkan anaknya denganku. Hah? Mau ya sama anakku? hiiii untung aja aku gak datang ke gereja hari ini, pasti ketemu beliau dan dikenalin. Masalahnya ada banyak cowok2 simalungun yang sedang pulang kampung dan sempat2 nya bermaksud mencari istri. Mungkin orangtua mereka sudah mendesak supaya tahun depan bisa menikah, dan mungkin saja mereka mendengar ada br purba gokil yang sedang dan betah melajang-sudah berumur pula, anggota KPU & direktur LSM-pasti gajinya banyak! hiii..that's me! Padahal asumsi itu tidak semuanya benar.
Dan aku kembali terhempas pada pertanyaan: Masihkah perlu menikah? manakala otakku sudah dipenuhi berbagai rencana dan kesibukan di tahun 2008 nanti?
Btw untuk pertama kalinya aku tidak pulang ke Jakarta dalam merayakan natal dan tahun baru kali ini. Horeeee..,untuk pertama kali pula aku akan menikmati pesta kembang api di lapangan adam malik setelah hampir lebih 5 tahun menjadi penduduk siantar. Biasanya tepat tanggal 28 desember pasti aku pulang untuk mengikuti tradisi keluargakut, ikut kebaktian tutup tahun dan tukaran kado. Namun sejak kematian ibuku di bulan febuari tahun 2007, seolah tak ada lagi orang yang ingin kuberi bingkisan. Keponakan2 dan saudara mungkin masih terlalu kaya untuk menerima kado..bahkan keponakan2 ku yang udah bekerja, setiap kali kubagi duit malah bilang.."bener neh, tante punya duit?, jangan2 udah gak makan di siantar! atau yang belum bekerja akan berkata: "tan, kalo cuma gocap mah ogah"! dasar anak jaman sekarang...he..he.
Alasan kedua aku tidak pulang adalah karena waktu yang sempit. Ada beberapa tugas yang harus kuselesaikan di akhir tahun ini, antara lain sosialisasi pemilihan gubernur sumatra utara-khususnya mengenai daftar pemilih. kadang2 rakyat ini rada bolot juga. Udah diwanti-wanti mendaftar ke kelurahan masing2 kalo mau ikut pemilu eh pas hari H malah demo kenapa gak terdaftar, gak punya kartu lah dsb.Buset. Oleh karena itu gue aku sebagai koordinator sosialisasi mulai besok berhalo-halo ke tiap kelurahan untuk mengumumkan penduduk kota ini agar segera mendaftar or mengecek lagi apakah memang sudah terdaftar.
Alasan ketiga adalah gue sedih aja karena udah yatim piatu n gak ada orang di rumah jakarta sana, plus bete naik pesawat di tengah cuaca yang gak karuan ini akibat perubahan iklim. Disamping itu sayang aja duitnya kalo cuma bisa liburan sebentar :)
Alasan keempat gue lagi seneng nulis dan punya kesempatan aja, setelah berkutat ama kerjaan selama 2 bulan, rasanya enak aja bisa bebas-mau utak atik foto, bikin brosur, bikin tor diskusi dan tentu aja pesta panggang ama temen2 gue. Rasanya kota ini makin bisa bikin betah sebab baru seminggu ini udah dilaunching pizza house-alamat gak perlu repot2 ke medan bo!

No comments:

Siapakah diantara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya? (matius 6:27)

Jika anda tahu bahwa Anda harus menunggu, mengapa tidak memilih untuk menikmati hidup ini sambil Anda menunggu? Mengapa tidak bergembira sementara Tuhan sedang bekerja mengubah sesuatu?

ANTUSIASME 2008

Sungai dan laut bisa merajai ratusan lembah adalah karena mereka lebih rendah dari lembah-lembah-lembah lainnya, maka mereka menjadi pemimpinnya.

sebab itu, kalau ingin mengatasi manusia bicaralah dengan gaya merendah, kalau ingin memimpin manusia, bicaralah dengan gaya seoloah-olah dirimu tertinggal di belakang.

Begitulah orang suci berada di atas tanpa memberatkan manusia lainnya, berada di depan tanpa menghalangi manusia lainnya, berada di depan tanpa menghalangi menusia lainnya maka seisi dunia merasa bahagia dan tak bosan mendorongnya.

Karena ia tak bersaing, maka ia tak tersaingi.. (laozi)